Tuesday 26 March 2013

Kalimat Syahadat


Semua umat islam tentu hapal betul bunyi dan arti kalimat syahadat Asyhadu An-Laa Ilâha Illallâh, wa Asyhadu Anna Muhammadar Rasulullâh. Tapi taukah sahabat an-nissa…berapa kali dalam sehari kita wajib mengucapkan kalimat ini?
iyap! Kalimat syahadat minimal dibaca 9 kali dalam sehari, yaitu pada waktu kita menjalankan sholat tepatnya saat duduk tahiyat awal dan tahiyat akhir. Karena shalat 5 waktu hukumnya wajib maka setiap umat muslim wajib pula membaca syahadat minimal 9 kali sehari, yaitu 1 kali pada shalat shubuh, 2 kali shalat dzuhur, 2 kali shalat ashar, 2 kali shalat maghrib, dan 2 kali pada shalat isya.

Banyak sekali keutamaan yang dapat kita peroleh dengan membaca kalimat ini.
1.      Pertama, Kalimat ‘Laa Ilaha Illallah’ merupakan harga surga
Suatu saat Nabi shallallahu ’alaihi wa sallam mendengar muadzin mengucapkan ’Asyhadu alla ilaha illallah’. Lalu beliau mengatakan pada muadzin tadi,
« خَرَجْتَ مِنَ النَّارِ »
”Engkau terbebas dari neraka.” (HR. Muslim no. 873)
2.      Kalimat ‘Laa Ilaha Illallah’ adalah kebaikan yang paling utama
Abu Dzar berkata,
قُلْتُ ياَ رَسُوْلَ اللهِ كَلِّمْنِي بِعَمَلٍ يُقَرِّبُنِي مِنَ الجَنَّةِ وَيُبَاعِدُنِي مِنَ النَّارِ، قَالَ إِذاَ عَمَلْتَ سَيِّئَةً فَاعْمَلْ حَسَنَةً فَإِنَّهَا عَشْرَ أَمْثَالِهَا، قُلْتُ يَا رَسُوْلَ اللهِ لَا إِلَهَ إِلَّا اللهُ مِنَ الْحَسَنَاتِ ، قَالَ هِيَ أَحْسَنُ الحَسَنَاتِ وَهِيَ تَمْحُوْ الذُّنُوْبَ وَالْخَطَايَا
”Katakanlah padaku wahai Rasulullah, ajarilah aku amalan yang dapat mendekatkanku pada surga dan menjauhkanku dari neraka.” Nabi shallallahu ’alaihi wa sallam bersabda, ”Apabila engkau melakukan kejelekan (dosa), maka lakukanlah kebaikan karena dengan melakukan kebaikan itu engkau akan mendapatkan sepuluh yang semisal.” Lalu Abu Dzar berkata lagi, ”Wahai Rasulullah, apakah ’laa ilaha illallah’ merupakan kebaikan?” Nabi shallallahu ’alaihi wa sallam bersabda,”Kalimat itu (laa ilaha illallah, pen) merupakan kebaikan yang paling utama. Kalimat itu dapat menghapuskan berbagai dosa dan kesalahan.” (Dinilai hasan oleh Syaikh Al Albani dalam tahqiq beliau terhadap Kalimatul Ikhlas, 55)
3.      Ketiga, Kalimat ‘Laa Ilaha Illallah’ adalah dzikir yang paling utama
Hal ini sebagaimana terdapat pada hadits yang disandarkan kepada Nabi shallallahu ’alaihi wa sallam (hadits marfu’),
أَفْضَلُ الذِّكْرِ لَا إِلَهَ إِلَّا اللهُ
”Dzikir yang paling utama adalah bacaan ’laa ilaha illallah’.” (Dinilai hasan oleh Syaikh Al Albani dalam tahqiq beliau terhadap Kalimatul Ikhlas, 62)
4.      Keempat, Kalimat ‘Laa Ilaha Illallah’ adalah amal yang paling utama, paling banyak ganjarannya, menyamai pahala memerdekakan budak dan merupakan pelindung dari gangguan setan
Sebagaimana terdapat dalam shohihain (Bukhari-Muslim) dari Abu Hurairoh radhiyallahu ’anhu, dari Nabi shallallahu ’alaihi wa sallam, beliau bersabda,
« مَنْ قَالَ لاَ إِلَهَ إِلاَّ اللَّهُ وَحْدَهُ لاَ شَرِيكَ لَهُ ، لَهُ الْمُلْكُ ، وَلَهُ الْحَمْدُ ، وَهُوَ عَلَى كُلِّ شَىْءٍ قَدِيرٌ . فِى يَوْمٍ مِائَةَ مَرَّةٍ ، كَانَتْ لَهُ عَدْلَ عَشْرِ رِقَابٍ ، وَكُتِبَتْ لَهُ مِائَةُ حَسَنَةٍ ، وَمُحِيَتْ عَنْهُ مِائَةُ سَيِّئَةٍ ، وَكَانَتْ لَهُ حِرْزًا مِنَ الشَّيْطَانِ يَوْمَهُ ذَلِكَ حَتَّى يُمْسِىَ ، وَلَمْ يَأْتِ أَحَدٌ بِأَفْضَلَ مِمَّا جَاءَ بِهِ ، إِلاَّ أَحَدٌ عَمِلَ أَكْثَرَ مِنْ ذَلِكَ » .
”Barangsiapa mengucapkan ’laa il aha illallah wahdahu laa syarika lah, lahul mulku wa lahul hamdu wa huwa ’ala kulli syay-in qodiir’ [tidak ada sesembahan yang berhak disembah dengan benar kecuali Allah, tidak ada sekutu bagi-Nya, milik-Nya kerajaan dan segala pujian. Dia-lah yang Maha Kuasa atas segala sesuatu] dalam sehari sebanyak 100 kali, maka baginya sama dengan sepuluh budak (yang dimerdekakan, pen), dicatat baginya 100 kebaikan, dihapus darinya 100 kejelekan, dan dia akan terlindung dari setan pada siang hingga sore harinya, serta tidak ada yang lebih utama darinya kecuali orang yang membacanya lebih banyak dari itu.” (HR. Bukhari no. 3293 dan HR. Muslim no. 7018)
5.      Kelima, Kalimat ‘Laa Ilaha Illallah’ adalah Kunci 8 Pintu Surga, orang yang mengucapkannya bisa masuk lewat pintu mana saja yang dia sukai
Dari ’Ubadah bin Shomit radhiyallahu ’anhu, Nabi shallallahu ’alaihi wa sallam bersabda,
مَنْ قَالَ أَشْهَدُ أَنْ لاَ إِلَهَ إِلاَّ اللَّهُ وَحْدَهُ لاَ شَرِيكَ لَهُ وَأَنَّ مُحَمَّدًا عَبْدُهُ وَرَسُولُهُ وَأَنَّ عِيسَى عَبْدُ اللَّهِ وَابْنُ أَمَتِهِ وَكَلِمَتُهُ أَلْقَاهَا إِلَى مَرْيَمَ وَرُوحٌ مِنْهُ وَأَنَّ الْجَنَّةَ حَقٌّ وَأَنَّ النَّارَ حَقٌّ أَدْخَلَهُ اللَّهُ مِنْ أَىِّ أَبْوَابِ الْجَنَّةِ الثَّمَانِيَةِ شَاءَ
”Barangsiapa mengucapkan ’saya bersaksi bahwa tidak ada sesembahan yang berhak disembah dengan benar kecuali Allah semata, tidak ada sekutu bagi-Nya, Muhammad adalah hamba-Nya dan utusan-Nya, dan (bersaksi) bahwa ’Isa adalah hamba Allah dan anak dari hamba-Nya, dan kalimat-Nya yang disampaikan kepada Maryam serta Ruh dari-Nya, dan (bersaksi pula) bahwa surga adalah benar adanya dan neraka pun benar adanya, maka Allah pasti akan memasukkannya ke dalam surga dari delapan pintu surga yang mana saja yang dia kehendaki.” (HR. Muslim no. 149)

Kalimat ini juga menjadi kalimat yang wajib dibaca oleh orang setiap orang yang hendak masuk agama Islam. Mengapa demikian?
1.      Karena itu adalah baiat/sumpah dalam keyakinan untuk mempererat keimanan bahwa tidak ada tuhan selain Allah.
2.      Dd
3.      Dd
(Apabila beragama Islam karena asbab keturunan tidak perlu membaca kalimat syahadat.)

Setelah membaca syahadat, orag yang baru masuk islam atau sering disebut mualaf ini harus melakukan mandi besar(wajib). Mandi besar harus dilakukan dengan benar agar ibadah dapat diterima. (Mandi besar ini juga dilakukan setelah mimpi basah, berhubungan badan, dan setelah selesai menstruasi.) Niat untuk mandi besar adalah :
Nawaitul khuslah liroffil asghari fardholillahitaala.

Pada saat mandi wajib semua lekukan tubuh harus dibuka, tak ada sehelai rambutpun yang tidak terbasuh air agar semua menjadi suci.
Setelah masuk islam, hal pertama yang kita ajarkan pada  mualaf sebelum mengenalkan rukun islam adalah mengenai hokum Islam. Hukum Islam ada 5:
1.      Wajib : adalah suatu perkara yang apabila dikerjakan mendapat pahala dan apabila ditinggal berdosa.
2.      Sunat : adalah suatu perkara yang apabila dikerjakan mendapat pahala dan apkabila ditinggal tidak berdosa.
3.      Haram : adalah suatu perkara yang apabila dikerjakan mendapat dosa dan apabila ditinggal mendapat pahala.
4.      Makruh : adalah suatu perkara yang apabila dikerjakan tidak mendapat siksa dan apabila ditinggal mendapat pahala.
5.      Mubah/ Boleh : adalah suatu perkara yang apabila dikerjakan tidak mendapat dosa dan apabila ditinggal boleh (ex: makan-minum)

Mari hati dan lisan kita satukan beri kesaksian bahwa tidak ada yang wajib disembah kecuali allah dan muhammad adalah utusan allah. Jangan terima tuhan lain selain allah.
Manrobbuka? Alluhu robbi

No comments:

Post a Comment